Berdiam diri, ia sendiri, tiada ingat bicara selagi adanya ada kata.
Tak berapa lama, ia sendiri, membisu mulutnya kini.
Menyesal, ia sendiri, buta bicara sampai berdaya pula ia memaksa bercerita.
Keluh mencoba, ia sendiri, rasakan kini.
Tak berapa lama, ia sendiri, membisu mulutnya kini.
Menyesal, ia sendiri, buta bicara sampai berdaya pula ia memaksa bercerita.
Keluh mencoba, ia sendiri, rasakan kini.
Sampai nanti pergi, ia sendiri, kecewa. jauh-jauh. jauh. sampai jauh ia jauh menjauh dengan dosa.
Kabut dan jejak-jejak, ia sendiri, tak menahu tahu lagi.
Hingga sampai, ia sendiri, pada waktu ia mesti terjebak ruang tak beruang.
Pasrah. Lihat!, ia sendiri, akan sadari hanya ada mega tak becahaya.
Sampai dengan waktunya, ia sendiri, tak sendiri ia.
ariyosde
18 Februari 2013
Kabut dan jejak-jejak, ia sendiri, tak menahu tahu lagi.
Hingga sampai, ia sendiri, pada waktu ia mesti terjebak ruang tak beruang.
Pasrah. Lihat!, ia sendiri, akan sadari hanya ada mega tak becahaya.
Sampai dengan waktunya, ia sendiri, tak sendiri ia.
ariyosde
18 Februari 2013
***
Aku telah sampaikan kepadamu berupa rangkaian kata, maka sempurnakanlah makna tersirat yang telah aku lampirkan ditubuhnya dengan sadarmu, sampai kau peka.
***
No comments:
Post a Comment